Assessing Indonesia’s Readiness in Adopting IFRS by 2012

Saya berkesempatan ikut Seminar Dua Hari, tanggal 11 dan 12 Mei 2010, yang berjudul Assessing Indonesia’s Readiness in Adopting IFRS by 2012 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Waktunya sih dari jam 09.00 pagi s.d. 16.00 wib sore. Sayangnya pas saya lg sibuk. Jadi hari pertama cuma ikut mulai jam 14.00 dan hari kedua mulai jam 12.00 wib. Lumayanlah, daripada gak sama sekali. Apalagi aku sebagai undangan. Sedangkan PGN mengirimkan empat peserta selain aku, yaitu Indriani Sukma, Erli Soemarliana, Prihardy Bakry, dan Febri M. Kautzar.

23 Desember 2009, Sembilan Belas SAK Baru Disahkan IAI

Sepertinya, tahun 2010 ini dimulainya tahun-tahun sibuk orang-orang akuntansi di Indonesia. Sehubungan dengan adopsi ato konvergensi IFRS tahun 2012 nanti, tahun inilah tahun penentuan, apakah kita akan dapat sesuai jadwal tahun 2012 nanti atau bakal diundur menjadi 2013. Beberapa orang akuntansi akan menyesal hidup dalam periode ini. Hehehe. Nah, 19 (sembilan belas) SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang baru telah disahkan DSAK (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) pada tanggal 23 Desember 2009 lalu dalam rangka konvergensi Indonesia terhadap IFRS tahun 2012 nanti. Sembilan belas SAK tersebut terdiri dari 10 (Sepuluh) PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) revisi 2009, 5 (lima) ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan), dan 4 (empat) PPSAK (Pencabutan PSAK).

Adopsi IFRS

Mengadopsi IFRS berarti mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan dapat dimengerti oleh pasar global. Suatu perusahaan, tentunya, akan memiliki daya saing lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang signifikan saat memasuki pasar modal global.

International Financial Reporting Standards ( IFRS)

IFRS adalah standar yang digunakan sebagai pedoman untuk pelaporan keuangan global. Lengkapnya begini, International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar, Interpretasi dan Kerangka Kerja dalam rangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang diadopsi oleh International Accounting Standards Board (IASB).

Pentingnya Akuntansi

Mengapa Enron, salah satu raksasa energi Amerika Serikat, dapat mencapai pertumbuhan yang fenomenal dalam waktu singkat, kemudian jatuh bangkrut dalam waktu yang singkat pula? “Ilmu” apakah yang dipakai Jeff Skilling, si jenius lulusan Harvard Business School dan mantan konsultan dari perusahaan terkemuka McKinsey untuk mencapai semua itu? Jawabnya: akuntansi. Siapakah yang “melindungi” dan meng-approve praktik akuntansi Enron sebelum terungkap? Tak lain adalah akuntan publik Arthur Andersen.

Principle–Based Accounting vs Rule-Based Accounting

Dalam rangka konvergensi IFRS ada perubahan mendasar dalam akuntansi, yaitu perubahan dari rule-based acounting menjadi principle-based accounting. Konsep principle–based accounting ini merupakan konsep yang meletakkan tujuan kunci dalam pelaporan keuangan, kemudian menyedikan landasan untuk menjelaskan tujuan tersebut. Jika timbul keragu–raguan mengenai sebuah aturan, pembaca diarahkan kembali ke landasan prinsip tersebut.

Seminar Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Bisnis

Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan dan bisnis melalui seminar setengah hari (bukan seminar setengah hati lho..) dengan topik "Dampak Konvergensi IFRS terhadap Bisnis" yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009 yang lalu di Hotel Borobudur Jakarta.